Mobil bekas Rumah dijual

Wiraswasta


Pada jaman yang semakin kompetitif ini, menjadi wiraswasta tidaklah semudah 25 tahun lalu. Persaingan semakin tajam, situasi ekonomi tidak mendukung, teknologi merubah gaya hidup semua orang. Pulangnya generasi muda dari kuliah di luar negeri, perubahan politik ekonomi Indonesia, dan semakin merebaknya Framchise model, membuat semakin sulitnya orang yang mau memulai bisnis baru dari nol. Setelah 24 tahun lebih menjadi “entrepreneur”, saya mencoba berbagi beberapa pemikiran untuk teman2 yang baru memulai atau akan memulai bisnisnya sendiri.

1. Kesempatan adalah kunci utama. Opportunity is the key. Tangkaplah kesempatan yang sesuai dengan “Passion” anda, carilah kesempatan yang sesuai dengan kemampuan anda. Kesempatan jadi kunci utama, ketajaman orservasi dan kejernihan analisa dibutuhkan untuk memilih kesempatan yang ada.

2. Lakukan saja. Just Go Do It. Tindakan, eksekusi, action, pada saat awal dari sebuah bisnis kecil, jauh lebih penting dari strategi yang komplek. Kerjakan, perbaiki kalau salah, lakukan dengan lebih baik lagi, dan mengalir. Lupakan “rencana jangka panjang”, perhatikan kelakuan anda hari ini, minggu ini. Perbaiki produk, layanan, dan sikap anda melayani pelanggan. Fokus pada tindakan. Kesalahan adalah hal lumrah, perbaiki secepatnya, dan lakukan lagi.

3. Jual, jual, jual. Selling is more important than Marketing. Menjual adalah kemampuan kunci yang harus ada pada setiap wiraswasta. Bakat alam atau pelatihan, tetap saja salesmanship adalah kunci utama pada pengembangan awal seorang entrepreneur. Word Of Mouth, referensi, dari mulut ke mulut (dari email ke facebook), adalah satu2nya marketing yang cocok. Iklan TV atau koran, sering terlalu mahal untuk kebanyakan wiraswasta baru. “Story” adalah senjata kuat untuk menebarkan “Core Talkable Difference” bisnis anda pada “Segmen Market” anda.

4. Carilah karyawan yang mencintai pekerjaannya dan percaya pada visi anda. Hire people who embrace your vision. Saat perusahaan masih kecil, kita tidak mampu mencari profesional yang mahal, maka penting untuk bisa memilih karyawan yang percaya dan cinta pada apa yang kita kerjakan. Kita membutuhkan skillset yang pas untuk setiap pekerjaan, tapi pada awal sebuah bisnis, kita butuh orang yang bisa “all round”, bisa macam2, dan yang terpenting punya semangat dan optimisme dan keyakinan yang tinggi akan suksesnya bisnis kita.

5. Carilah teman, sahabat, network yang mendukung bisnis anda. Build good Network. Kenalilah orang kunci yang bisa mensupport bisnis anda, bentuk jaringan persahabatan yang tepat. Jangan hanya berharap dari mereka, tapi lakukan hal2 yang menguntungkan mereka. Jadikan mereka sahabat, jadikan mereka laskar bisnis anda.

6. Belajar, belajar, belajar. Learn, re-Learn and keep Learning. Semua pemula selalu punya banyak kesalahan, baik asumsi ataupun proses berbisnis. Belajar, dan perbaiki, dan lakukan lagi. Apalagi bila anda sukses, seribu peniru akan memasuki bisnis yang sama dengan anda. Belajar yang berkesinambungan, baik dari membaca, tanya orang, ikut seminar, internet, ataupun cara apapun lainnya, selalu akan menjadi kunci untuk memperkaya kemampuan bisnis kita, menjadi lebih kompetitif, lebih tajam, lebih hebat dalam berbisnis.

7. Menggapai Langit, Menginjak Bumi. Dream high, but keep your feet to the ground. Setiap bisnis dimulai dengan mimpi. Tetapi kita harus selalu ingat akan realitas, dan “menginjak bumi”. Kerendahan hati dan tingginya mimpi harus diseimbangkan dalam melakukan bisnis. Peliharalah mimpi anda, hari yang menyakitkan dapat diobati dengan mimpi indah saat akan masuk tidur. Mimpi dan optimisme adalah obat kita menghadapi pahitnya awal bisnis.

8. Bertahanlah, awal bisnis selalu sulit. Try to Survive. Sementara semua buku bisnis mengajarkan “segmentation, targeting, positioning, branding, differentiation” dan seterusnya, kita bertahan pada hari ini makan apa, besok jual apa, dan bagaimana membayar tagihan listrik ini. Data amerika: 51 persen bisnis tidak bertahan dalam 5 tahun pertamanya, itupun termasuk franchise dan bisnis kedua atau ketiga dari orang yang sudah sukses. Saya kira buat pengusaha awal hanya 1 dari 5 pebisnis awal yang mampu mempertahankan bisnisnya pada 3 tahun pertama. Penghematan pengeluaran, fleksibilitas untuk berkompromi, merubah arah bila tidak tepat, dan keteguhan untuk terus berjalan, adalah hal2 yang akan membuat kita mampu bertahan pada awal bisnis kita.

9. Selalu optimis dan bersikap positip. Positive Thinking and Opimism. Kemampuan kita merangkul kesulitan, menghadapai kepahitan, menerima kegagalan sementara dengan dada terbuka, serta selalu optimis bahwa kita bisa dan besok adalah hari yang lebih cerah adalah hal yang penting. Pandangan bahwa sukses hanya tinggal ditikungan jalan depan, menjadikan perjalanan kita lebih dapat ditolelir, lebih mampu kita lewati, betatapun sulitnya. Terbukalah akan setiap kesempatan, dan siaplah akan segala malapetaka. Jangan pernah putus asa.

10. Mengharap keberuntungan. Expect Luck. Betapapun tidak percayanya kita pada faktor tersebut, tetap saja faktor “x” ini menjadi salah satu kunci penting sukses tidaknya bisnis anda. Timing yang pas, kenal orang yang tepat, kebetulan yang tidak terduga, dan banyak hal yang tidak kita perkirakan bisa membuat bisnis kita menjadi jauh lebih sukses atau jauh lebih buruk dari rencana semula.

Itulah 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Tentu, doa dan keyakinan anda pada Agama masing2 menjadi kunci spiritual dan emotional yang penting, bahkan saya yakin banyak yang akan menganggap hal tersebut adalah nomor satu dalam kehidupan bisnisnya.

Catatan ini saya buat untuk jenis bisnis baru kecil yang dimulai dari awal, bukan untuk para “franchisee” dan bukan untuk bisnis besar yang membutuhkan 10 Milliard Rupiah atau lebih untuk memulainya. Pada jenis Franchise dibutuhkan keteguhan mengikuti aturan main franchisornya, dan untuk bisnis besar dibutuhkan “Business Plan” yang lebih detail.

Setiap pemimpin atau wiraswasta membutuhkan kemampuan teknis, kemampuan analisa dengan ketepatan keputusan, dan kemampuan emotional dalam mengembangkan bisnisnya. Membutuhkan knowlgde, skill dan attitude yang pas. Ada banyak buku, video, semiar, pendidikan pendek dan panjang yang akan mempertajam kemampuan kita dalam berbisnis, saya hanya mencoba mengawali 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Selamat berbisnis, salam sukses selalu.

*Tanadi Santoso.

Mengapa Harus Menunggu




Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah mengubah seluruh kehidupannya! Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kakinya harus diamputasi.

Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan. Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengizinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda.

Tanpa membuang waktu, dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa!

Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir mobil, ikut balapan dan berhasil menjadi atlet gokart yang handal, diseganidan terkenal. Ketekunannya berlatih fisik di kolam renang dan tempat tinggalnya yang tak jauh dari pantai, menginspirasinya belajar menjadi surf lifeguard, yaitu penjaga pantai yang melindungi dan menyelamatkan para peselancar. Dia satu-satunya manusia di dunia, tanpa kaki yang berprofesi seperti itu. Dia juga belajar Taekwondo hingga memperoleh Dan 3.

Olahraga lempar cakkram, tolak peluru dan lempar lembing berhasil mengalungkan 35 medali dalam kehidupannya. Pencapaian prestasinya melandasi kepercayaan dirinya membina hubungan dengan seorang wanita yang dicintai. Akhirnya dia menikah dan memperoleh 3 orang anak. Bersama istrinya, mereka bahu membahu menjadi pengusaha sukses. Berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, akhirnya menghantarkannya menjadi pembicara motivasional kelas dunia.

Pemuda hebat itu bernama TONY CHRISTIANSEN. Saat ditanya, "Apa rahasia sukses Anda?", dia menjawab, "Mengapa harus menunggu? Jangan menghabiskan waktu dengan duduk dan menunggu tertabrak kereta api sebelum melakukan sesuatu dan mencetak berprestasi. Kecelakaan yang saya alami telah mengasah karakter serta hidup saya dalam beragam cara! Membantu saya dalam menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau mendengar, mau belajar serta mau mengubah hidup lebih baik! Jadi, mengapa harus menunggu? Segera lakukan! TAKE ACTION!!"

Teman2 yang luar biasa, motivator kita Bapak Andrie Wongso pernah mengatakan: "Hidup adalah tindakan! Live is action! Sebuah cita-cita yang indah atau perencanaan yang matang jika tidak ada 'action' hanya akan menyisakan sebuah coretan kosong."

Beliau menjelaskan, "Melalui cerita manusia luar biasa Tony Christiansen dia atas, cukup jelas pelajaran yang bisa kita ambil. Bagaimanapun keadaan fisik kita, atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa diubah. Nothing is impossible, tiada yang mustahil!

Manusia, yang paling penting, adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental, seseorang akan berani memulai dari apa adanya dia, dan semua perjuangannya diarahkan pada titik targetbesar yang punya bobot dan bernilai. Dengan cara hidup punya kaya mental seperti itu, kita pasti akan selalu menyambut hari-hari baru penuh dengan syukur, optimis, gembira dan menciptakan sukses yang luar biasa!"

5 Kunci Sukses Bangkit dari Kegagalan










Bill Bartmann
pernah jatuh-bangun dalam bisnisnya. Bahkan ia pernah kehilangan banyak harta hingga tinggal menyisakan rumah sebagai asetnya. Kebangkrutan itu begitu dalam karena bisnisnya yang senilai US$ 3 miliar hilang dalam sekejap.

Namun Bill tak terpuruk. Selalu ada bahan pelajaran dari kegagalan bisnis. Semangat itulah yang membuatnya cepat bangkit. Nah, bagaimana caranya agar kita bisa bangkit dari kegagalan?

Bill punya lima kunci suksesnya:

1. Jangan anggap kegagalan itu tak pernah terjadi. Orang cenderung merasa takut mengakui kegagalan. Padahal dengan mengingkari kegagalan itu justru menimbulkan masalah baru seperti stresdan menunda pengobatan untuk bangkit.

2. Hindari memaafkan diri sendiri. Hal yang bisa memperbaiki kegagalan adalah berhenti memaafkan segala kegagalan dan mulailah fokus pada tujuan-tujuan yang lebih produktif. Bill mengibaratkan, ketika masih remaja ia homeless dan peminum. Dan ketika itu ia selalu menganggap semua itu bukan kesalahannya. Padahal itu cara yang salah karena tak ada hal produktif yang bisa ia kerjakan.

3.Jangan campur-adukkan antara tujuan yang gagal dan orang yang gagal. Kadang orang menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalan-kegagalannya, padahal itu justru membangun mental negatif. Sebaiknya, daripada kita menganggap kita gagal, lebih baik tanyakan pada diri kita bagaimana kita bisa memperbaikinya.

4. Ingat, kegagalan bukan hanya dialami kita. Orang yang gagal meraih tujuannya terjadi sepanjang waktu. Tak ada orang yang selalu sukses sepanjang hayatnya. Jadi, gagal itu milik semua orang!

5. Fokuskan pada pelajaran kegagalan itu. Bill memberi contoh dirinya sendiri.Tak banyak orang yang berani mengatakan bahwa kegagalan bisnis yang menyebabkan dirinya bangkrut karena kehilangan sampai US$ 3 miliar (Rp 27 triliun) sebagai bahan pelajaran. Namun ia yakin itu sebagai pelajaran yang berharga. Setelah itu ia fokus padamasa depannya. Dari sanalah ia pelan-pelan bangkit dan sekarang bisnisnya bernilai sampai US$ 100 miliar.

Nah, kegagalan apa yang Anda alami? Cepat bangkit dan fokuslah pada masa depan dibanding meratapi kegagalan itu.

Merajut Impian


"A man's dreams are an index to his greatness. Impian-impian seseorang adalah daftar prestasinya." - Zadok Rabinowits

Seluruh kemudahan dan keindahan hidup di dunia ini berawal dari impian. Kekuatan impian mampu membuat manusia melewati kesulitan dan meraih harapan masa depan. Sebab impian mampu berperan sebagai penyemangat jiwa dan sumber inspirasi untuk mengubah kehidupan.

Karena impian, orang-orang hebat (di antaranya Henry Ford, Thomas Edison, Napoleon Hill, Dale Carnegie, Norman Vincent Peale, Albert Einstein, and Martin Luther King) mampu mengarahkan fokus mereka dan memiliki pola hidup yang baik. Kekuatan impian membuat mereka tahan menghadapi banyak kendala maupun kegagalan. Karenanya mereka berhasil melahirkan karya-karya luar biasa di berbagai bidang.

Ternyata impian juga dapat memperpanjang usia. Dr. Patricia Boyle, neuropsikologis dari Rush Alzheimer Disease Center, Chicago, AS, mengungkapkan hal itu. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa impian membantu sistem dalam tubuh manusia berfungsi lebih baik, sehingga tubuh lebih kuat melawan penyakit dan menjaga kesehatan psikologi.

Namun di balik manfaat impian yang begitu besar pasti ada kendala yang harus kita hadapi. Di negara kita misalnya, kendala itu dapat berupa minimnya pendidikan, kemiskinan, iklim ekonomi yang kurang baik, lokasi tak terjangkau, dan masih banyak lagi. Seringkali, kendala-kendala tersebut membuat kita takut memperjuangkan impian agar menjadi kenyataan.

Jangan Takut Bermimpi

Tahun lalu (2008) saya menyaksikan sebuah film yang diangkat dari karya Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi. Film tersebut berkisah tentang bagaimana masyarakat pinggiran yang mempunyai banyak keterbatasan begitu gigih berusaha menggapai impian. Tokoh dalam film tersebut begitu sempurna memberi pesan bahwa keterbatasan itu tak akan pernah menjadi penghalang untuk menggapai impian. Film tersebut sangat laris, konon ditonton oleh 4,2 juta penonton termasuk Presiden SBY, dan ini menunjukkan bahwa bangsa kita memiliki impian yang menggelora walaupun tak terlihat.

Begitu besar kekuatan dan manfaat impian, sebab tak ada impian yang tidak mungkin diwujudkan. Karenanya jangan pernah takut bermimpi, terlebih membuat impian-impian juga gratis alias tidak dipungut biaya dan tidak dilarang. Namun ada beberapa hal berikut ini yang harus dipahami agar mampu merajut asa menjadi kenyataan yang indah.

Pertama yang harus diperhatikan adalah memahami apa yang Anda impikan. Dengan begitu, Anda akan dapat memvisualisasikan impian tersebut sampai impian tersebut benar-benar menguasai pikiran bawah sadar. Tahap ini sangat penting, sebab pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang luar biasa, dia ntaranya menginstruksikan pikiran sadar dan tubuh untuk melakukan tindakan-tindakan realisasi impian.

Kedua, tulislah impian ideal Anda pada selembar kertas secara terperinci dan sejujur mungkin. Harvey Mackay mengatakan, "Pale ink is more important than a retentive memory. Tinta yang pudar itu lebih penting dibandingkan dengan ingatan." Sebab deskripsi tersebut akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan sedikit motivasi, lebih fokus pada tanggung jawab, dan juga berfungsi sebagai peta untuk mengembangan strategi pencapaian.

Ketiga, Anda juga harus yakin bahwa impian Anda pasti terwujud. Orang-orang sukses di dunia mampu meraih impian mereka sebab mereka yakin sehingga tak pernah bosan berusaha sekalipun gagal puluhan bahkan ribuan kali. Keyakinan akan membuat Anda tetap antusias, kreatif, dan aktif melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan impian.

Keberhasilan merajut impian juga sangat bergantung pada seberapa besar komitmen Anda untuk meningkatkan kemampuan atau keahlian tertentu sesuai bidang yang ditekuni, misalnya; kuliner, kerajinan, pertanian, pendidikan dan lain sebagainya. "Formal education will make you a living but self-education will make you a fortune. Pendidikan formal akan memberi sebuah kehidupan, namun mendidik diri sendiri akan memberi Anda keberuntungan," kata Jim Rohn. Sebab ilmu pengetahuan atau keterampilan akan membuat Anda lebih kreatif menciptakan terobosan-terobosan baru atau mengembangkan strategi efektif untuk mencapai impian.

Tanpa usaha yang sungguh-sungguh tak mungkin terjadi perkembangan positif. Oleh sebab itu, lakukanlah langkah-langkah untuk merealisasikan impian dengan lebih fokus dan intensif. Sebab hanya dengan kekuatan intensitas maka impian itu akan menjadi kenyataan.

Impian adalah syarat penting untuk meraih sukses, dan tak ada yang lebih indah selain mampu merangkainya menjadi kenyataan. Victor Hugo mengatakan, "There is nothing like a dream to create the future. Tak ada yang mampu menyamai (kehebatan) impian untuk menciptakan masa depan!"

Semoga apa yang saya uraikan di atas membuat Anda segera membuat daftar impian, atau tidak mengabaikan impian, dan cepat-cepat melakukan sesuatu agar menjadi tuan atas nasib Anda sendiri!

_____
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com

Memaknai Kegagalan


"Failure is success if we learn from it / Kegagalan adalah kesuksesan jika kita belajar darinya." (Malcolm Forbes)

Kegagalan adalah sebuah situasi di mana kita tak dapat mewujudkan target. Kita semua pasti pernah mengalami kegagalan, tak peduli berapapun usia, sebesar apapun kekayaan dan ilmunya, bagaimanapun kuatnya, dan lain sebagainya. Namun sesungguhnya kegagalan adalah pilar kesuksesan. Jadi jangan pernah takut gagal, namun belajar dan melakukan langkah-langkah yang lebih baik.

Selama ini kita mungkin memandang kegagalan sebagai fenomena yang buruk, sehingga kita ragu-ragu atau mundur karena takut mencoba meraih target yang lebih besar. Semua itu dikarenakan kita masih memiliki pemahaman yang rendah dalam menilai kegagalan.

Kini saatnya kita harus mengetahui bagaimana menghadapi kegagalan, sebab sikap kita dalam menghadapinya akan sangat menentukan tingkat kesuksesan. Orang-orang yang sukses dan berprestasi di dunia pernah gagal mungkin puluhan kali lebih sering dibandingkan kita. Mereka berhasil karena terus belajar dan mampu selalu bangkit dari kegagalan. Sehingga kegagalan itu membuat mereka lebih berpengalaman. Pengalaman itu membuat mereka mendapatkan kebijaksanaan, ilmu, karakter sekaligus kekuatan.

Menyikapi Kegagalan

Kegagalan memang menjadi bagian hidup kita yang pahit, tetapi bukan berarti menutup segala kemungkinan keadaan menjadi lebih baik di kemudian hari nanti. Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah saat kita belum sukses. Oleh sebab itu segera bangun rasa percaya diri dan keberanian lagi untuk mencoba hal baru atau segera keluar dari zona nyaman. Kemudian mulailah berusaha mencoba mencapai target-target kecil dulu. Jika ada kemajuan, barulah target dapat dikembangkan.

Jangan menganggap kegagalan itu sesuatu yang memalukan, namun jadikan semangat untuk mencoba sekali lagi walau hasilnya pun belum pasti. Jika kita terus mencoba, maka suatu saat kita akan menemukan cara terbaik dan tepat untuk mencapai target.

Pasti Anda pernah mendengar tentang perjuangan Thomas Alfa Edison sebelum menemukan bola lampu pijar. Ia mencoba ribuan cara agar tercipta hasil yang sempurna, tetapi ia selalu gagal. Namun kegagalan ribuan kali membuatnya menemukan 1 cara untuk menciptakan karya yang luar biasa dan hasilnya sekarang kita nikmati kehidupan malam yang terang benderang.

Gagal juga bukan berarti Anda tidak cakap, namun pertanda Anda memiliki keyakinan yang kuat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses menuju sukses memakan waktu, tenaga, pikiran, modal, pengorbanan dan lain sebagainya. Pada awal usaha berdagang misalnya, mungkin kita tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Tetapi jika Anda yakin pada target, lalu terus mencoba mempromosikan sambil memperbaiki kualitas produk dan pelayanan, tentu suatu saat Anda mencapai target yang Anda inginkan.

Salah Tafsir

Kegagalan begitu sering disalah tafsirkan bahwa kita sudah kehilangan segalanya dan tidak lagi memiliki sesuatu yang cukup berharga. Padahal dari proses jatuh bangun karena menghadapi kegagalan itu sebenarnya kita mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman penting.

Bukankah untuk meraih keberhasilan itu kita memerlukan ilmu dan pengalaman? Semakin banyak pengalaman gagal, seharusnya semakin tinggi pula kemampuan dan kepintaran kita mengelola sumberdaya yang ada di dalam diri kita maupun di dalam lingkungan untuk mencapai target dan keseimbangan hidup.

Kegagalan adalah pelajaran agar kita lebih bersyukur atas kehidupan yang kita miliki hari ini. Sebab kita tak akan pernah dapat mengubah masa lalu, juga tak akan dapat menentukan masa depan secara pasti. Jika kegagalan masih dapat membuat kita bersyukur masih mempunyai ‘hari ini', maka kita akan memiliki kekuatan luar biasa untuk memulai langkah baru dengan penuh semangat.

Berpuluh tahun saya mengarungi hidup dan menggenggam dunia yang saya miliki sekarang ini membuat saya berkesimpulan bahwa mundur ke belakang karena takut gagal itulah kegagalan yang sesungguhnya. Jika kita terus mencoba dan tidak takut gagal, maka kegagalan itu justru akan menjadi pupuk yang menjadikan tanah lebih subur untuk menyemai benik modal dan usaha. Sehingga memungkinkan kita memanen keberhasilan dengan kualitas lebih baik dan seimbang komposisinya dalam segala aspek kehidupan.

Jadi berusahalah selalu memaknai kegagalan sebagai sesuatu yang positif dan penting. Sebab dengan begitu Anda akan mampu mencapai target lebih tinggi justru karena kegagalan-kegagalan yang sudah Anda ciptakan.

______________
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku bestseller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com

Ibu oh ibu


Ibu, Cinta Yang Tak Terkira

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintangan untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah …

Anda pasti tahu kelanjutan syair lagu diatas, atau setidaknya pernah mendengar lagu tersebut. Iwan Fals dengan begitu puitis namun gamblang menggambarkan beratnya kehidupan yang harus dijalani seorang ibu demi mendidik dan membesarkan buah hatinya, Kita!

Mari hadirkan kembali wajah sang ibu dalam bayangan kita, dengan seizin Allah genangan air mata akan membanjiri kelopak mata yang mungkin sudah sekian lama kita biarkan tak menyapanya. Kerut di pipinya mengisyaratkan kelelahan yang sangat, tenaga yang mulai habis dimakan waktu seolah tak lagi sanggup sekedar mengangkat tubuh rapuhnya. Di bola matanya, nampak jelas guratan berat kehidupan yang telah dilaluinya. Semua itu, dilakukannya hanya untuk kita, yang dicintainya.

Cinta anak sepanjang gala, cinta ibu sepanjang masa. Pepatah yang biasa kita dengar untuk melukiskan betapa kita, anak-anak ibu, tidak akan pernah sanggup membayar (berapapun dan dengan apapun) cinta yang pernah diberikannya. Huwaish al Qorni, sahabat Rasulullah, rasa ingin membalas cinta sang ibu membuatnya rela ingin menggendong ibunya pulang pergi ibadah haji. Bahkan sahabat lain, dilarang pergi berperang bersama Rasul, lantaran tidak ada yang mengurus ibunya yang sudah renta. “rawat dan layani ibumu,” perintah Rasul kepada pemuda itu.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun… (QS. Lukman:14). Bahkan dalam ayat lain, begitu tegas Allah menekankan dan mengingatkan kesusahan ibu saat mengandung serta memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu (QS.Al-Ahqaf:15).

Ketika Nabi SAW ditanya tentang siapa yang paling patut dihormati dan diperlakukan sebaik-baiknya, Nabi menjawab: “Ibumu”. Dan hal itu diulangnya sampai tiga kali, sebelum ia menyebut “bapakmu”. Dalam hadits lain yang masyhur, Nabi SAW berkata bahwa surga terletak dibawah telapak kaki kaum ibu.

Dalam perjalanan bersama ibu, perlakuan kasar kerap kita layangkan kepadanya. “Uf”, “ah,” “cis” menjadi kosa kata yang biasa terlontar dari mulut kotor ini. Tak pernah kita menghargai keringatnya kala menyiapkan sarapan dan makan malam. Andai kita tahu, air matanya tak pernah kering di pertengahan malam, kala ia mengadu kepada Allah perihal anak-anaknya. Bibirnya tak pernah berhenti berdo’a agar kita menjadi anak yang bisa dibanggakan. Tak peduli darah menjadi penghias kakinya demi menghantarkan sang buah hati menggapai cita.

Sekarang, imbalan apa yang diterima ibu dari anak-anak yang mungkin kinipun sudah beranak. Tidak jarang kesibukan kerja dan keluarga membuat kita melupakannya. Bahkan mungkin rasa cinta kepada istri dan anak-anak mengikis habis cinta kepada ibu (tentu cinta kepada Allah dan Rasulullah diatas segalanya). Tak sedikit waktu kita luangkan sekedar untuk tahu keadaannya, meski handphone tak pernah lepas dari tangan.

Sekarang, Kita semakin sombong, seolah tak membutuhkannya. Terlebih saat senang dan berkecukupan. Tak sadar kita, ia begitu ikhlas atas air susu dan keringatnya.

Begitu banyak masalah kehidupan kita hadapi. Terkadang kita mengeluh, putus asa, tidak tahan dengan berbagai cobaan yang menerpa. Tak sadar, semua yang kita alami saat ini sesungguhnya pernah dilalui ibu, dan berhasil!

Kita terlalu lemah, cengeng dan selalu merasa kalah dalam mengarungi bahtera hidup. Padahal sering kita memandang sebelah mata ‘kekuatan’ ibu yang sudah renta. Tak sadar kita, garis wajahnya jelas-jelas memancarkan kekuatan teramat dahsyat.

Ia hanya ingin melihat anak-anaknya bahagia, meski ia tidak sebahagia yang kita bayangkan. Tak sadar, sesungguhnya kita butuh kembali kepadanya, memandangi keteduhan wajahnya, membelai tangan keriputnya, menciumi kakinya dan meminta do’anya.

Ingin ku dekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do’a-do’a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas, Ibu …


Perasaan Khawatir

Khawatir.
(By: Tanadi Santoso)

Setiap orang pasti pernah merasa khawatir, khawatir yang dibawa terus dalam saat-saat yang kurang tepat.
Ada sebuah tulisan menarik yang perlu dicermati. "Worry is like a rocking chair. It gives you something to do but doesn't get you anywhere".
============

Kekhawatiran itu seperti kita duduk pada kursi goyang. Kita akan goyang-goyang sambil melakukan sesuatu, tetapi kita tidak akan ke mana-mana. Artinya, kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Kekawatiran itu selalu menjadi hal yang paling umum dan paling mendasar pada semua businessman. Kita selalu terpacu pada kekawatiran pada hari esok. Bagaimana kalau bisnis kita tidak jalan, bagaimana kalau bos akan marah dan berbagai kekhawatiran lainnya.

Yang paling penting sebenarnya adalah, kita bisa menyadari bahwa kekhawatiran itu tidak akan membawa hasil apa-apa. Anda khawatir selama lima tahun pun hasilnya tidak akan ada sama sekali. Kekhawatiran akan membawa kita menjadi paralyze, kaku, tidak bisa berkata apa-apa, bingung dan tidak bisa melakukan tindakan apapun.

Itu adalah musuh utama dalam berbisnis atau melakukan tindakan. Kalau kita bisa memberhentikan kekhawatiran dan melupakan kekhawatiran itu di dalam otak kita, maka kita akan jauh lebih sempurna. Jauh lebih mampu menghasilkan yang lebih baik.

Kita tidak bisa sekedar khawatir saja tanpa bisa melakukan apa-apa. Karena hal itu akan berbahaya pada bisnis kita. Kita harus realistis menyadari akan risiko dari tindakan kita. Tetapi yang paling penting adalah kita berhenti untuk khawatir, atau mengurangi kekhawatiran dan kita melakukan tindakan-tindakan positif. Kalau kita tidak melakukan tindakan positif, kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Kalau kita melakukan tindakan positif, mungkin saja worry atau kekhawatiran Anda akan hilang. Tetapi setidak-tidaknya chance atau kesempatan untuk Anda sukses jauh lebih besar bila dibandingkan hanya khawatir saja dan tidak melakukan tindakan apapun.

Kekhawatiran ini sering membunuh kita, kreativitas kita, tindakan-tindakan kita dan membuat kita menjadi seorang yang apatis. Ini yang berbahaya dalam bisnis.

Kalau bisa kita mengurangi kekhawatiran kita dan mencoba untuk melakukan tindakan yang positif, maka setiap hari, setiap saat, setiap tindakan kita akan lebih tenang. Satu hal yang penting adalah mencoba berpikir, apa sih yang terbaik yang bisa dilakukan saat ini?

Dari pada Anda khawatir seperti duduk pada rocking chair dan terus menggoyang-goyangkan kursi tanpa tahu tujuannya mau kemana.

Alangkah baiknya bila kita salurkan kemampuan dan tindakan kita pada hal-hal yang jauh lebih posistif.

BESI DAN AIR


KISAH BESI DAN AIR

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

Action, Action, Action

Action, Action, Action
(By: Tanadi Santoso)

Ada sebuah buku menarik yang berjudul, "Execution, The Discipline of Getting Things Done". Buku ini mengulas tentang pentingnya strategi dalam berbisnis. Tetapi yang lebih penting dan sering dilupakan orang adalah bagaimana meng-eksekusi strategi itu dan menerjemahkan ke dalam tindakan-tindakan yang berguna untuk perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kita sering terpatok pada sistem pemikiran bahwa strategi itu penting; ide dasar dari sebuah strategi itu juga penting. Tetapi pada akhirnya yang menjadi kunci dan membuat bisnis itu sukses atau gagal adalah bagaimana kita mengeksekusi strategi dan rencana-rencana kita.

Buku ini menarik sekali. Dia menggambarkan bahwa pada tahun 2000, ada 20% dari 100 perusahaan top dunia (diambil dari Fortune 100) CEO-nya diberhentikan atau dipecat atau diminta mengundurkan diri sebelum waktunya. Kenapa? Ternyata para CEO itu kurang dapat melakukan eksekusi terhadap strategi yang telah digambarkan.

Orang selalu berpikir tentang model bisnis yang bagus, strategi bagaimana untuk menjadi sukses, teknik-teknik apa yang harus dilakukan untuk mencapai sukses luar biasa. Mereka mempunyai otak-otak yang cemerlang, jenius, pintar, MBA dari university-university top, diakui mempunyai IQ tinggi, dan kejelian melihat pasar. Tetapi sering terjadi kegagalan. Kenapa? Ternyata Mereka tidak realistis. Mereka tidak melihat eksekusi sebagai strategi yang terbaik. Dengan kata lain, mereka tidak menjalankan strateginya dengan cara yang baik.

Kita pun dalam sehari-hari sering mempunyai pikiran yang baik. Apa yang kita pikirkan sering sudah benar dan tepat dan strategi kita OK. Strategi-strategi kita memang sudah benar, tetapi eksekusi yang kita jalankan atau tindakan yang kita jalankan sering belum cukup bagus dalam menjalankan “getting things done”. Dalam arti membuat pekerjaan itu selesai atau finish. Hal ini sering kita lupakan, tidak cukup memberi semangat, perhatian, kelakuan atau pun tindakan untuk mencapai eksekusi itu.

Secara singkat, eksekusi dilain pihak juga mempunyai makna dalam memilih orang yang bisa melakukan tindakan yang baik, menentukan strategi, me-review hasil strategi itu, menjalankan kegiatan operasional sehari-hari dengan cara yang tepat, mengawasi dan bertindak dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu diharapkan bisa menghasilkan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan strategi yang hanya sebuah mimpi tanpa tindakan apapun.

Semoga bermanfaat dan mengilhami Anda untuk mampu bertindak segera dan lebih baik lagi.

Berani Berkata: TIDAK

Berani Berkata: TIDAK
(By: Tanadi Santoso)

Ada satu hal yang sangat penting dalam kehidupan dalam kehidupan berbisnis atau apapun yang kita jalani. Kita harus berani berkata TIDAK.
Saya sering sekali Memberikan saran pada teman yang super sibuk. Pekerjaannya menumpuk banyak sekali. Dan dia tanya pada saya, "Pak San, anda mengurus begitu banyak perusahaan, juga Melakukan pekerjaan begitu banyak. Mulai dari kebijaksanaan bisnis membuat radio PAS FM, Mengisi seminar, berbisnis sampai Memimpin Beberapa perusahaan. Bagaimana rahasia anda memanage waktu?"
Jawaban saya sederhana, "Lakukan apa yang perlu anda Lakukan dan tinggalkan apa yang tidak perlu." Orang sering melupakan untuk Memutuskan tidak Melakukan sesuatu. Kita kadang hanya menekankan apa yang perlu dilakukan. Tapi sering melalaikan untuk Mengingat atau tahu apa yang tidak perlu kita Lakukan.
Seharusnya anda Menanyakan daftar apakah pekerjaan yang direncanakan; 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 harus dilakukan sesegera mungkin dan sekarang juga, agenda yang penuh dengan daftar dari atas sampai bawah. Apakah sempat? Yang perlu anda lihat pada pekerjaan2 itu adalah:
Pertama, apakah pekerjaan yang akan dilakukan untuk menambah nilai kehidupan baik kehidupan kita atau kehidupan sosial bisnis kita dalam Jangka Panjang.
Kedua, apakah pekerjaan itu akan membimbing kita bisnis dan Mencapai tujuan hidup kita sebenarnya.
Ketiga, apakah pekerjaan itu sudah efektif dan efisien untuk kita Kerjakan.
Keempat, apakah pekerjaan itu akan Mempengaruhi atau memperbaiki hubungan kita dengan klien kita, merek kita, Pelanggan kita ataupun orang-orang yang penting dalam kehidupan kita.
Yang Kelima, apakah pekerjaan itu akan membuat kita menjadi lebih pandai, lebih cerdas, lebih mampu, lebih punya kapabilitas baru yang penting dalam hidup ini, atau lebih mengembangkan kunci jaringan kita.
Bila semua parameter di atas sering jawabannya tidak, bahkan tidak mempunyai nilai apapun yang signifikan dalam kehidupan kita, maka hal yang terbaik adalah mengatakan tidak.
Pekerjaan yang harus kita pilih adalah yang tidak dapat kita hindari, yang terbanyak dan yang mengasilkan Merupakan Kekuatan inti kita. Semua hal yang bisa di delegasikan, lebih baik dikerjakan orang lain saja, kita coba fokus pada Beberapa hal yang penting saja. Tidak perlu 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. Mungkin kita harus Melakukan hanya 1, 5, 7, saja. Dan melakukannya dengan Sebaik baiknya.
Salam tidak.