Mobil bekas Rumah dijual

CINTA...


CINTA...

Pada waktu cinta bersinar, itu sebuah kebahagiaan

Pada waktu cinta mengalir, itu sebuah kasih sayang

Pada waktu cinta memukul, itu sebuah amarah

Pada waktu cinta meragi, itu sebuah kedengkian

Pada waktu cinta menyatakan semuanya "tidak", itu sebuah kebencian

Pada waktu cinta beraksi, itu sebuah kesempurnaan

Pada waktu cinta mengetahui, itu adalah saya

Cinta suci bagaikan angkasa raya - tiada batas, maha besar

Cinta tidak dapat dibuktikan atau disanggah

Cinta adalah melihat Tuhan didalam diri manusia di sisi anda

Meditasi adalah melihat Tuhan didalam diri kita

Jalan cinta bukanlah jalan yang membosankan

Melainkan jalan yang penuh kegembiraan, jalan penuh dendang, lagu, tarian

Bukan sebuah padang pasir, tetapi sebuah lembah penuh bunga- bungaan

Cinta adalah memberikan

Cinta adalah Tuhan, Tuhan adalah cinta

Jika ada cinta, sudah pasti ada rasa rindu

Jika ada rasa rindu ketahuilah bahwa disana ada cinta

Cinta dimulai dengan rasa takjub

Selanjutnya anda ditinggalkan dalam ketakjuban

Tiada artinya hidup diplanet ini

Berjalan, berbicara, makan, minum, melakukan apa saja

Jika hati kita tidak terbuka....

(sumber: Butir Mutiara - Sri Sri Ravishankar)

AIM HIGH, AIM RIGHT


AIM HIGH, AIM RIGHT
By Darmadi Darmawangsa

DON Shula pelatih Miami Dolphin, klub football Amerika pernah diminta komentarnya bagaimana ia menyiapkan setiap pertandingan. Don mengatakan bahwa dalam setiap pertandingan, setiap pemain diingatkan bahwa tujuan akhir pertandingan adalah kemenangan. Sang wartawan lanjut bertanya,” tapi pasti team Anda juga pernah kalah?” Don menjawab,” benar, tetapi tujuan team kami adalah selalu menang.” Di dalam olahraga panahan, Anda harus mengarahkan bidikan Anda pada titik tengah bulatan yang terkecil. Bukan berarti Anda selalu akan mengenai titik tersebut, namun jika melesetpun, bidikan Anda akan mengenai sasaran tidak jauh dari lingkaran yang paling tengah.

Vera Zvonareva, pemain tenis Rusia yang terkenal, dalam sebuah wawancara setelah mengalahkan Venus Williams mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangannya adalah visualisasi goal yang dia lakukan setiap kali dia terjun ke lapangan dengan mem-visualisasikan kemenangan atas lawannya. Visualisasi ini membantu Vera mempunyai sikap positif untuk setiap kemenangan. Stephen Covey dalam bukunya The 7 habits for highly effective people mengingatkan kita untuk memulai sesuatu setelah melihat hasil akhirnya di dalam pikiran kita. Sebuah kejadian terjadi duakali, pertama di dalam pikiran kita dan kedua ketika kita merealisasikannya dengan tindakan yang konkrit.


Zig Ziglar pernah mengisahkan pemanah Alabama yang bernama Howard Hill. Howard mampu memanah dalam jarak 30 m dan dapat mengenai titik paling tengah dari sebuah target, namun itu belum cukup, dengan anak panah kedua, Hill mampu membelah anak panah pertama yang tertancap di titik paling tengah dari target. Ziglar menantang pendengarnya bahwa dia dapat mengajar mereka untuk mengalahkan Howard Hill dengan latihan yang singkat, tetapi dengan catatan Howard Hill mesti terlebih dahulu ditutup matanya dan lebih dari itu Hill akan diputar berkali-kali sampai tidak mampu melihat bahkan mengingat di mana target yang harus dituju. Anda pasti berkata,” yang benar saja, bagaimana seseorang dapat mengenai targetnya jika dia tidak dapat melihat?” Tepat sekali pertanyaan Anda, tetapi pertanyaan yang lebih dalam bagi kita semua yaitu bagaimana kita dapat mengenai suatu sasaran yang selama ini tidak kita punyai?

Goals adalah peta penjelajahan menuju kesuksesan Anda, tanpa peta tersebut Anda akan berputar-putar dalam lingkaran yang tidak dapat membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Kita semua dapat belajar dari perjalanan bangsa Jepang setelah bom atom menghantam kota Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Hilangnya sebagian besar angkatan muda dan tidak tersedianya sumber daya alam, membuat bangsa Jepang harus berjuang keras untuk dapat bangkit. Namun bangsa Jepang tidak patah arang, mereka melakukan goal-setting untuk menjadi negara penghasil tekstil terbesar di dunia sebelum tahun 1960. Sungguh aneh untuk sebuah bangsa yang telah hancur baik secara financial maupun mental mampu mencapai tujuan mereka. Akankah mereka puas? Tidak. Mereka kemudian menentukan suatu goal yang lebih sulit lagi, yaitu dalam satu dekade berikutnya, Jepang ingin menjadi negara penghasil baja terbesar di dunia. Suatu tujuan yang mustahil karena Jepang tidak mempunyai bijih besi untuk memproduksikan baja. Namun mereka tidak kekurangan akal, dengan mengimpor bahan baku baja dari Eropa Timur, dan kemudian mengolahnya menjadi baja yang ringan dan sekali lagi membuktikan bahwa visi mereka tercapai. Puas?? Belum. Pada awal tahun 1970, Jepang ingin merebut pasar automobile dunia untuk menjadi negara penghasil mobil terbesar di dunia. Namun kali ini meleset, karena mereka baru mampu meraihnya pada tahun 1981. Sukses demi sukses tidak menyurutkan keinginan mereka untuk menjadi lebih baik lagi. Pada awal tahun 1980, Jepang sekali lagi membuat target ingin menjadi negara pembuat elektronik terbesar di dunia dan mimpi itupun menjadi kenyataan. Jepang tidak pernah berfokus pada kelemahan dan kekurangan mereka, namun mereka fokus terhadap kekuatan.

Buatlah target yang menantang agar Anda bisa terus meraih tingkat-tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Janganlah melihat kelemahan Anda, tetapi fokuskanlah diri Anda pada apa yang Anda punyai. Anda harus mampu melihat diri Anda sebagai seseorang yang dilahirkan untuk menjadi pemenang dan kejarlah mimpi Anda. Live your life with passion!

BREAKING THE LIMIT

BREAKING THE LIMIT

(By Darmadi Darmawangsa)



ADA pepatah yang mengatakan bahwa selalu ada batas dalam kehidupan ini, namun jika Anda belum menemukan batas optimum itu berarti Anda belum mengetahui batasan tersebut. Suatu penelitian mengatakan bahwa rata-rata manusia hanya mengunakan kurang dari 10% kemampuan otaknya. Penelitian lain mengatakan bahwa setiap hari otak manusia melakukan proses pemikiran lebih dari 25,000 kali namun sayangnya kita lebih sering menggunakan otak kita hanya untuk menyelesaikan pekerjaan rutinitas setiap hari.

Roger Bannister seorang pelari asal Inggris adalah seorang yang bukan hanya ingin mengetahui batasannya namun juga ingin melampaui batasan yang dibuat orang. Pada tahun 1954, tidak seorangpun yakin bahwa seorang manusia mampu menembus waktu lari dibawah 4 menit untuk jarak satu mil. Para dokter membuat suatu analisa bahwa jika seorang pelari berusaha menembus batas waktu tersebut, paru-parunya akan hancur dan jantungnya tidak mampu berdenyut lebih cepat lagi untuk melampaui waktu tersebut. Bannister ingin membuktikan bahwa dia mampu menembus batasan tersebut. Dengan memakai tehnik menaruh 4 pelari masing-masing pada setiap jarak seperempat mil. Ternyata usahanya tidak sia-sia, Bannister mampu menembus batasan manusia dengan catatan waktu 3 menit 59.6 detik. Seminggu setelah itu, ada 37 pelari mampu berlari di bawah catatan 4 menit. Dan dalam satu tahun setelah Bannister berlari di bawah 4 menit, lebih dari 300 orang telah berlari di bawah rekor 4 menit. Saat ini rekor dipegang oleh pelari asal Morroco, Hicham El Guerrouj dengan catatan waktu 3 menit 43.13 detik atau lebih cepat 16 detik dari catatan waktu Bannister. Demikian juga Eamon Coghlan mampu mengalahkan catatan rekor Bannister, dengan waktu 3 menit 58.15 detik, pada usia 41 tahun dan beberapa pelari SMA mampu berlari lebih cepat dari Bannister. Bahkan seorang dokter memprediksikan bahwa pada tahun 2034 nanti, akan ada seseorang yang mampu menembus batas waktu 3 menit 30 detik. Can You Believe It?

Johny Weismuller adalah aktor tampan yang lebih sering dikenal sebagai julukan Tarzan. Kepiawaiannya di layar perak bermula dengan kemampuannya memecahkan berbagai rekor renang. Tercatat lebih dari 53 rekor Amerika dan 17 rekor dunia suatu catatan rekor yang pasti mendapatkan decak kagum pada jamannya. Weismuller adalah perenang pertama di dunia yang mampu berenang jarak 100 meter di bawah catatan waktu satu menit. Bahkan pada jamannya, seorang wartawan pernah mengatakan bahwa selama dunia ini ada, tidak akan ada yang pernah mampu mengalahkan Johny Weismuller. Namun rekor Weismuller yang ditorehkannya pada tahun 1936 bukanlah sesuatu yang hebat pada jaman ini, terbukti pada Olimpiade Munich 1976, rekor terbaik Weismuller hanya menjadi rekor preliminari yang harus dilewati para perenang agar dapat ikut bertanding. Bahkan di jaman sekarang, rekornya mampu dipecahkan oleh gadis yang berumur 13 tahun.

Jika seseorang mempunyai keinginan yang mengebu-gebu (desire) seringkali tidak peduli dengan batasan yang ditetapkan oleh orang lain (intelligent ignorance). Zig Ziglar mencetuskan bahwa desire adalah sesuatu yang membedakan antara prestasi rata-rata dengan prestasi juara. Namun seringkali kita lebih mirip dengan karakteristik seekor kutu. Jika Anda mengambil seekor kutu dan memasukannya ke dalam toples tertutup, lama kelamaan kutu itu akan melompat hanya pada ketinggian tutup toples saja. Pada suatu saat ketika Anda membuka tutup toples, kutu itu tidak mampu lagi lompat melebihi tutup toples karena dia telah dikondisikan untuk melompat dengan ketinggian yang menurut dia maksimum.

Hal yang paling menakutkan jika kita telah merasa menemukan batasan-batasan palsu yang diakibatkan baik oleh pengalaman sebelumnya yang belum tentu benar pada saat ini atau percaya dengan ucapan orang lain. Anda memakai batasan itu untuk menjustifikasi ketidak-mampuan Anda. Janganlah membuat batasan abadi dalam hidup kita, buatlah batasan-batasan sementara agar kita dapat terus berusaha mencapai hal yang terbaik. Janganlah kita mudah percaya terhadap apa yang dikatakan orang lain, namun ujilah kebenarannya dengan memberikan yang terbaik dalam hidup ini. Kurek Ashley, pembicara motivasi asal Chicago mengatakan,” You cannot live by yesterday’s standards and expect aextraordinary results today.” (Anda tidak dapat hidup dengan standar-standar kemarin dan mengharapkan hasil yang menakjubkan hari ini). Tepat sekali, seorang juara selalu memperbaharuhi target yang ingin dicapainya. Tiada hari tanpa adanya kemajuan, bersiaplah untuk selalu lebih memberikan yang lebih baik dari apa yang Anda miliki sekarang. Live life with passion!

SEDEMIKIAN KERASKAH HATI INI?

Di dalam perjalanan menuju kantor, saya terlelap menikmati sejuknya udara dalam bis. Tak terasa hingga kondektur bis membangunkanku untuk menagih ongkos, dengan mataku yang masih merejap kuulurkan sejumlah uang untuk membayar ongkos bis.

Dan ... samar mataku menangkap sosok seorang ibu setengah baya berdiri tak jauh dari tempatku duduk. Tapi, rasa kantuk dan lelah ku mengalahkan niat baik untuk memberikan tempat duduk untuk ibu tersebut.

Turun dari bis, baru lah sisi baik hati ini bergumam, "Andai saya berikan tempat duduk kepada ibu tadi, mungkin pagi hari ini keberkahan bisa kuraih". "Siapa tahu ridha Allah untuk ku di hari ini dari doa dan terima kasih ibu itu jika saja kuberikan tempat dudukku ..." Ah, kenapa baru kemudian diri ini menyesal?

Semalam dalam perjalanan pulang dengan kereta api, duduk di hadapan saya seorang bapak berusia 40-an. Lewat seorang penjual air minum kemasan, dan ia segera menyetopnya untuk membeli. Tangan kirinya memegang segelas air minum kemasan sementara tangan satunya merogoh-rogoh kantongnya.

Sesaat ia memperhatikan beberapa keping yang ia mampu raih dari bagian terdalam kantongnya, ternyata ... ia mengembalikan segelas air minum kemasan yang sudah digenggamnya kepada penjual air sambil menahan rasa hausnya.

Saya yang sedari tadi di depan bapak itu hanya bisa menjadikan serangkaian adegan itu sebagai tontonan. Tidak ada tawaran kebaikan keluar dari mulut ini untuk membelikannya air minum, meski di kantong saya terdapat sejumlah uang yang bahkan bisa untuk membeli dua dus air minum kemasan! Bayangkan, cuma 500 rupiah yang dibutuhkan bapak itu tapi hati ini tak juga tergerak?

Kemarin, sebelum Isya, juga dalam perjalanan pulang. Hanya berjarak 5 kilio meter dari rumah saya, saya melewati pemandangan yang menyentuh hati. Di pinggir jalan Terminal Cicahem, sekeluarga pemulung tengah menikmati penganan kecil

Suami, istri beserta dua anaknya itu tetap lahap meski yang mereka nikmati hanya sebungkus kue -entah pemberian siapa. Sempat langkah ini terhenti setelah tujuh atau delapan langkah melewati mereka, sempat pula saya berpikir untuk menghampiri keluarga itu untuk sekadar mengajak mereka makan.

Tapi ... bayangan ingin segera bertemu anak-anakku di rumah mengalihkan langkahku untuk meneruskan perjalanan. Padahal, dengan uang yang saya miliki saat itu, sepuluh bungkus nasi goreng pun bisa saya belikan. Apalagi jumlah mereka hanya empat kepala.

Dan kalau pun harus tergesa-gesa, toh semestinya saya bisa memberikan sejumlah uang untuk makan mereka malam itu, atau juga untuk makan esok hari.

Duh, kenapa kaki ini justru meneruskan langkah sekadar untuk memburu kecupan kedua putriku sebelum mereka tidur?

Pagi ini. Saya coba renungi semua perjalanan hidup ini. Ya Tuhan, sudah sedemikian keras kah hati ini? Sehingga tanpa rasa berdosa kulewatkan begitu banyak kesempatan berbuat baik.

Bukankah selama ini saya selalu berdoa agar Engkau memberikanku kemudahan untuk berbuat baik terhadap sesama?

Tetapi ketika Engkau berikan jalan itu, saya malah melewatkannya. Berikan kesempatan itu lagi untukku, Tuhan.

Menyembuhkan Luka Batin



MENYEMBUHKAN LUKA BATIN

(By Anthony Dio Martin)



Ada sebuah kisah inspiratif yang saya ambil dari buku pertama saya, Emotional Quality Management. Kisahnya begini.

"Ada sebuah kisah tentang sebuah rumah. yang kebetulan dihuni seekor monster yang menetap di ruang bawah tanah. Sang pemilik rumah tahu tentang kehadiran monster itu. Jika merasa terusik, monster itu akan keluar menjahati, mengganggu bahkan memangsa siapa pun yang ada di dalam rumah, kecuali pemilik rumah itu. Hal ini membuat si pemilik rumah menyatakan perang dengan si monster. Namun, monster itu tak pernah berhasil diusir keluar. Maka monster itu pun dikurung di ruang bawah tanah.

Tetapi, monster itu selalu mampu menemukan jalan keluar. Bertahun-tahun, monster itu selalu mengancam kehidupan pemilik rumah. Hingga akhirnya, pemilik rumah memutuskan untuk membiarkan monster itu naik, dan tinggal di ruang dalam. Ruang bawah tanah pun dihancurkannya. Monster itu, ternyata merasa tidak tahan terus-terusan tinggal di dalam rumah. Monster itu pun pergi....
Selamanya!"

Kisah di atas saya pakai untuk menggambarkan soal berbagai 'monster'
kepahitan, rasa sakit, luka ataupun kepedihan yang kita simpan terus-
menerus dalam diri kita.

Hikmahnya, selama tidak pernah diselesaikan, kepedihan itu akan terus-menerus menghantui dan mengganggu kehidupan kita. Itulah sebabnya, ada benarnya saat Milton Wrad, penulis buku The Brilliant Function of Pain (Fungsi Brilian dari Rasa Sakit), mengatakan, "Fearing pain, fighting pain, avoiding pain or ignoring pain, only increasing it. Flow with it". Artinya, ketakutan pada rasa sakit, melawan rasa sakit, menghindari rasa sakit dan mengelak dari rasa sakit hanya akan meningkatkan rasa sakit kita. Mengalirlah dengan rasa sakit itu. Hal ini terutama benar, khususnya kalau kita bicara soal rasa sakit emosional.

Setiap orang pastilah pernah memiliki luka emosional. Bagi segelintir orang, luka tersebut menjadi luka batin berkepanjangan. Namun, di pihak lain ada yang bisa memilih untuk tidak menjadi terhambat karena luka-luka tersebut.

Saya ingat, ada dua wanita yang pernah dilecehkan secara seksual oleh orangtuanya. Satunya hidup menderita dan mulai membenci semua laki-laki. Satunya lagi, bisa belajar memaafkan dan memulai lembaran hidup baru dengan lebih berhati-hati memilih pasangan.

Wanita yang kedua ini, bisa kembali menjalani hidupnya secara tegar. Saat ditanya, bagaimana filosofi hidupnya dan mengapa dia bisa bertahan, jawabnya sederhana, "Pain is inevitable. Suffering is optional." (mengalami rasa sakit itu lumrah, tidak akan terhindari. Tapi menderita itu adalah soal pilihan kita). Sebuah filosofi hidup
yang menarik.

6 Langkah

Nah, memasuki bulan Ramadan ini, ada baiknya juga jika kita menggunakan momen berharga ini bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga untuk membereskan luka-luka pada diri kita. Secara psikologis, ada enam langkah proses penyembuhan luka batin yang bisa kita lakukan pada diri kita.

Pertama, identifikasi. Yakni mengidentifikasikan kembali isu-isu lama yang pernah membuat Anda terluka. Banyak orang enggan melakukannya, karena takut membangunkan 'monster' yang tertidur.

Namun, selama hanya ditimbun dan tidak diselesaikan secara tepat, maka monster ini akan terus-menerus mencari cara mengganggu kehidupan kita. Cara terbaik adalah menghadapinya dengan gagah berani dan sikap yang positif. Itulah sikap terbaik menghadapi luka-luka lama kita.

Kedua, kaitkan. Tanyakanlah pada diri Anda bagaimana luka-luka batin itu berpengaruh terhadap kehidupan Anda sekarang. Bagaimanakah hal itu mengganggu proses Anda sekarang. Kaitkan isu lama Anda dengan situasi yang Anda alami sekarang.

Biasanya luka batin serta pengalaman tak menyenangkan pada masa lampau memberikan pengaruh terhadap apa yang terjadi saat ini. Semakin banyak Anda terpengaruh, semakin Anda perlu membereskan.

Ketiga, pikirkan. Pikirkan apa yang mau diubah. Pikirkan pula, apa akibatnya bagi diri Anda jika hal tersebut dapat diubah dan diselesaikan. Pikirkan pula apa akibatnya jika ternyata Anda tidak mengubahnya sama sekali.

Keempat, afirmasi. Di langkah keempat ini, lakukanlah afirmasi terus-menerus kepada diri sendiri, bahwa Anda perlu, ingin serta memilih untuk berubah. Berlajarlah untuk mengatakan, "Luka ini menyiksaku, tetapi saya lebih kuat dan saya ingin menyelesaikan sehingga luka ini tidak lagi menghalangi hidupku", Ayo. Diriku lebih kuat dari luka ini." Saya tidak akan membiarkan luka ini mengganggu hidupku. Itulah pilihanku".

Kelima, ventilasi emosi. Di sinilah kita ditantang untuk memventilasikan emosi kita secara positif. Arti sederhananya, Anda perlu mencari cara untuk menyalurkan kemarahan tersebut secara sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas atau kegiatan seperti menulis diary, membagikan dengan orang lain, berbicara dengan seorang ahli, berolah raga, yoga, meditasi, dan masih banyak aktivitas lainnya.

Akhirnya, tahap keenam penyembuhan. Di sinilah kita mencoba melakukan proses penyembuhan baik secara mental maupun spiritual. Dalam tahapan ini, kita bisa membingkai ulang dengan memaknai secara berbeda apa yang terjadi ataupun mengganti kesan kita yang negatif soal luka itu, dengan pikiran positif.

Sebenarnya, hingga di langkah keenam ini, kita sudah menyelesaikan secara pribadi. Namun, jika diperlukan, langkah ini pun bisa dilanjutkan dengan menyelesaikan hal ini dengan penyebab luka batin Anda yang masih hidup.

Misalkan ada seorang anak dari istri pertama yang diusir keluar rumah oleh ayahnya, setelah ayahnya menikah dengan istri kedua. Hal ini menimbulkan luka batin cukup lama, tapi akhirnya setelah belajar proses di atas, dia bisa menelepon papa-nya dan mengatakan, "Papa, meskipun papa pernah usir saya dan saya terluka, saya mau bilang saya memaafkan papa hari ini." Bertahun-tahun kemudian, saat ditanya sahabatnya bagaimana dia mampu melakukannya, dia hanya berkata, "Saya menerima papa untuk menunjukkan bahwa diri saya lebih baik dari diri papa!"

Dalam kesempatan ini pula, mari kita belajar perlakukan luka batin kita dengan ramah. Lihat kembali luka itu, dan jangan ditolak. Belajarlah menerima kenyataaan dan perlakukan rasa sakit kita tersebut dengan ikhlas. Itu semua adalah pelajaran penting dalam hidup kita.

Hingga akhirnya, kita harus belajar mengatakan "Terima kasih luka batinku. Ini nggak nyaman tapi terima kasih. Kau sudah memberikan pelajaran penting bagi hidupku!". Pada akhirnya, semua luka batin yang tersembuhkan dalam hidup kita akan menjadi kebijaksanaan yang penting.

Itulah sebabnya orang mengatakan, "Wisdom is a healed pain". Begitulah. Rasa sakit dan luka batin yang telah disembuhkan, akan menjadi kebijaksanaan baru buat kita! Selamat menjalankan ibadah puasa dengan hati yang damai.


POWER



P.O.W.E.R




Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku international best seller karangan Shiv Kera berjudul You Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti manusia. Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri.

P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ?

P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.

O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang.

W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya sendiri

E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif, tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia.

R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin melemah. Apa yang harus kita lakukan ? Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ?
Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan informasi yang positif ke telinga Anda.

Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang cantik....karena bukan itu semua yang menentukan seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda.


Selamat mengembangkan Power Anda.

PERBEDAAN



10 BIDANG DI MANA ORANG MEMILIKI PERBEDAAN




1 Ekstrovert lawan Introvert: Yang ekstrovert senang kerumunan orang banyak sementara yang introvert lebih suka melewatkan waktunya sendirian atau dengan seorang teman dekat. Yang ekstrovert bersemangat karena adanya orang-orang sementara yang introvert bisa jadi terkuras enerjinya karena adanya orang-orang.

2 Pelaku atau Pengamat: Para pelaku berani mengambil risiko; kalau melihat peluang mereka ingin segera memanfaatkannya sebelum terlambat. Para pengamat lebih hati-hati. Mereka suka memeriksa segalanya terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.

3 Yang memberikan garis besar atau Yang memberikan rincian: Yang memberikan garis besar memiliki fokus yang umum dan melihat gambaran besarnya. Mereka berpikir menurut arah serta keinginan menjadikan segalanya terlaksana. Yang memberikan rincian memperhatikan hal-hal yang sekecil-kecilnya. Keprihatinan mereka adalah bagaimana caranya menjadikan segalanya terlaksana.

4 Tukang belanja atau Penghemat : Kalau tukang belanja memiliki uang lebih, mereka ingin membelanjakannya - untuk diri sendiri, untuk orang lain, untuk maksud-maksud yang layak, untuk apapun. Kalau penghemat memiliki uang lebih, mereka ingin menabungnya untuk jaga-jaga. Mereka tidak suka membelanjakannya kecuali sangat penting.

5 Perencana atau yang fleksibel : Perencana suka struktur di mana segalanya terorganisasikan dan terkemas dengan rapih. Mereka suka jadwal dan batas waktu. Yang fleksibel menyesuaikan diri dengan jalannya kehidupan dan menangani segalanya seadanya. Mereka cenderung spontan dan santai. Ketidak-rapihan tidak mengganggu mereka karena mereka percaya segalanya akan beres.

6 Yang tergesa-gesa atau yang santai : Yang tergesa-gesa selalu sibuk. Kecepatan serta efisiensi adalah kata kunci mereka - selesaikanlah sebanyak mungkin secepat mungkin. Yang santai meluangkan waktunya dan menetapkan kecepatan kerjanya sendiri. Mungkin mereka tidak menyelesaikan cukup banyak, namun mereka menikmati apa yang mereka kerjakan.

7 Pemikir atau perasa : Pemikir memfokuskan pada fakta-fakta dan prinsip-prinsip. Mereka dasarkan keputusan-keputusan atas data yang objektif dan cenderung berorientasi pada tugas. Perasa memfokuskan pada orang serta perasaan. Mereka dasarkan keputusan pada data yang subjektif dan cenderung berorientasi pada hubungan.

8 Pemimpi atau Pekerja : Pemimpi adalah orang-orang kreatif yang suka banyak idenya. Mereka optimis dan berorientasi pada masa depan. Pekerja bersifat praktis. Mereka suka mengambil ide orang lain dan melaksanakannya. Mereka cenderung bersikap realistik dan memfokuskan pada yang sekarang.

9 Pengumpul atau Pembuang : Pengumpul suka mengumpulkan barang-barang. Mereka tidak suka membuang apapun karena mereka takut kalau-kalau membutuhkannya kapan-kapan. Pembuang suka membuang barang-barang. Mereka tidak suka berantakan dan mereka bersikeras bahwa kalau sudah lama sesuatu itu tidak digunakan, mungkin takkan pernah digunakan.

10 Tukang akrobat atau Pemain tunggal : Tukang akrobat bersifat multi saluran dan dapat menangani banyak hal sekaligus. Pemain tunggal bersifat saluran tunggal dan hanya bisa menangani satu atau dua hal sekaligus. Kalau mereka mencoba mengerjakan lebih banyak, mereka menjadi stress dan kewalahan.


Kita semua berbeda dan unik. Itu menciptakan keseimbangan, keragaman, serta tantangan dalam hubungan-hubungan. Syukurilah perbedaan-perbedaan Anda; bicarakanlah juga perbedaan-perbedaan Anda itu.

RANTAI KEBAIKAN

RANTAI KEBAIKAN

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan.

Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan. Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan. Kata pria itu, “Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”

Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka. Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu.

Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu. Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun ju mlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan idak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, “Dan ingatlah kepada saya.”Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja. Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah.

Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya. Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran.

Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan. Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu. Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: “Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang.

Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: ‘Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.’ Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi. Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu.

Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, “Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!”

Ada pepatah lama yang berkata, “Berilah maka engkau diberi.” Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja!

HIDUP BAHAGIA


HIDUP BAHAGIA

Lima peraturan sederhana untuk hidup bahagia.

1. Bebaskan dirimu dari kebencian

2. Bebaskan pikiranmu dari kesusahan.

3. Hiduplah secara sederhana.

4. Berilah lebih.

5. Kurangilah harapan.

Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai baru dari awal. Setiap orang dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru.Tuhan tidak menjanjikan hari-hari tanpa sakit, tertawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu, kebahagiaan untuk air mata, dan terang dalam perjalanan. Kekecewaan bagai "polisi tidur", ini akan memperlambatmu sedikit tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata. Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur".Berjalanlah terus.



Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki, terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dirimu,Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk, pertimbangkanlah artinya...Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan, mengajarmu bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu keras menangis.



Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu, apa yang dapat kau perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk dicintai, selebihnya ada pada orang itu untuk menilai dirimu.Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas. Dalam kehidupan jarang akan kautemui seseorang yang kaucintai dan orang itu mencintaimu juga.Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan, ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali. Lebih baik kehilangan harga dirimu kepada orang yang mencintaimu, daripada kehilangan orang yang kaucintai karena harga dirimu.



Kita terlalu membuang-buang waktu untuk mencari-cari orang yang sesuai untuk dicintai atau melihat kesalahan-kesalahan pada orang yang telah kita cintai, dari pada malah seharusnya kita menyempurnakan cinta yang kita berikan.Jika kau sungguh-sungguh senang pada seseorang, janganlah kau mencari-cari kekurangannya, kau jangan mencari-cari alasan, kau jangan mencari-cari kesalahannya. Malahan, kau atasi kesalahan-kesalahan itu, kau terima kekurangan-kekurangan itu dan jangan kau hiraukan alasan-alasan itu. Jangan pernah meninggalkan rekan lama. Kau tidak akan pernah mendapat penggantinya. Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik.

Personal Growth and Self Development

The way to gain a good reputation, is to endeavor to be what you desire to appear.
Socrates


The fact is, that to do anything in the world worth doing, we must not stand back shivering and thinking of the cold and danger, but jump in and scramble through as well as we can.
Robert Cushing

The searching-out and thorough investigation of truth ought to be the primary study of man.
Cicero

The only journey is the journey within.
Rainer Maria Rilke

Know thyself means this, that you get acquainted with what you know, and what you can do.
Menander

Yes, know thyself: in great concerns or small,
Be this thy care, for this, my friend, is all.

Juvenal

Men soon the faults of others learn
A few their virtues, too, find out;
But is there one—I have a doubt—
Who can his own defects discern?

Sanskrit Proverb

Collect as precious pearls the words of the wise and virtuous.
Abd-el-Kadar

If we do not plant knowledge when young, it will give us no shade when we are old.
Lord Chesterfield

If you have an hour, will you not improve that hour, instead of idling it away?
Lord Chesterfield

Follow your honest convictions, and stay strong.
William Thackeray

He that will not reflect is a ruined man.
Asian Proverb

Every day do something that will inch you closer to a better tomorrow.
Doug Firebaugh

God ever works with those who work with will.
Aeschylus

Insist on yourself. Never imitate.
Ralph Waldo Emerson

Heaven never helps the man who will not act.
Sophocles

Knowing yourself is the beginning of all wisdom.
Aristotle

Our ideas, like orange-plants, spread out in proportion to the size of the box which imprisons the roots.
Edward Bulwer Lytton

In learning to know other things, and other minds, we become more intimately acquainted with ourselves, and are to ourselves better worth knowing.
Philip Gilbert Hamilton

What progress, you ask, have I made? I have begun to be a friend to myself.
Hecato, Greek philosopher

To conquer oneself is the best and noblest victory; to be vanquished by one's own nature is the worst and most ignoble defeat.
Plato

Everybody wants to be somebody;
nobody wants to grow.

Johann Wolfgang von Goethe

The happiest life is that which constantly exercises and educates what is best in us.
Hamerton

We only become what we are by the radical and deep-seated refusal of that which others have made of us.
Jean-Paul Sartre

Change and growth take place when a person has risked himself and dares to become involved with experimenting with his own life.
Herbert Otto

Heed the still small voice that so seldom leads us wrong, and never into folly.
Marquise du Deffand

Energy and persistence conquer all things.
Benjamin Franklin

If we all did the things we are capable of,
we would astound ourselves.
Thomas Edison

A man who finds no satisfaction in himself will seek for it in vain elsewhere.
La Rochefoucauld

Make it thy business to know thyself, which is the most difficult lesson in the world.
Miguel de Cervantes

The best rules to form a young man are: to talk little, to hear much, to reflect alone upon what has passed in company, to distrust one's own opinions, and value others that deserve it.
Sir William Temple

Exert your talents, and distinguish yourself, and don't think of retiring from the world, until the world will be sorry that you retire.
Samuel Johnson

Don't Give Up !

Don't Give Up !
(Darmadi Darmawangsa)

Pada suatu hari, seorang anak muda memutuskan untuk menyerah...ia berhenti dari pekerjaannya, memutuskan hubungan dengan orang yang dikasihinya, dan mulai memalingkan mukanya dari Tuhan. Ia bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Sambil berjalan ke dalam hutan yang rimbun untuk merenungi nasibnya, ia mengeluh kepada sang Pencipta. Ia berkata, "Tuhan, dapatkah Engkau memberi aku satu alasan kuat sebelum aku mengakhiri hidupku?". Suara Tuhan menjawab, "Apakah engkau melihat sekelilingmu tanaman dan pohon-pohon bambu itu?". "Ya", jawab anak muda itu. Sang Pencipta berkata, "Ketika Saya menanam benih tanaman dan bambu, Saya sangat memperhatikan mereka. Saya memerintahkan sang surya untuk menyinari dan awan untuk memberikan hujan yang cukup. Tanaman hijau lainnya tumbuh dengan pesat memadati hutan namun Saya tidak menyerah. Pada tahun kedua tanaman hijau tetap tumbuh dengan suburnya, namun sekali lagi benih bambu tidak bertumbuh. Namun Saya tidak menyerah. Pada tahun ketiga dan keempat hal yang sama terjadi, namun Saya tetap tidak berhenti. Namun suatu keajaiban muncul pada tahun kelima, benih bambu mulai muncul dari permukaan tanah, jika dibandingkan dengan tumbuhan hijau lainnya, pertumbuhan ini sangat kecil dan tidak berarti. Tapi tunggu...enam minggu kemudian, pohon bambu telah berdiri tinggi menjulang lebih dari 30 meter. Ternyata lima tahun sang benih bambu tumbuh ke bawah dengan memperkuat akarnya, untuk mempersiapkan suatu pertumbuhan yang besar diperlukan akar yang kuat. Demikian juga dengan kemalangan dan kegagalan yang kamu alami selama ini, hal tersebut bermaksud mempersiapkan dirimu untuk bertumbuh. Sebagai Sang Pencipta, Saya tidak akan berhenti berkarya terhadap pohon bambu, apalagi terhadap kamu. Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain, masing-masing orang di dunia berbeda tujuannya, waktunya akan tiba ketika kamu akan bertumbuh".


THE POWER WITHIN
(Lisa Wroble)


You are stronger than you think,

Remember to stand tall.

Every challange in your life helps you to grow.

Every problem you encounter,

Strengthens your mind and your soul.

Every trouble you overcome,

Increase your understanding of life.

When all your troubles weigh heavely on your shoulders,

Remember that beneath the burder you can stand tall,

Because you are never given more than you can handle...

And you are stronger than you think.

Kesal dan Marah akan Keadaan? Itu Semua adalah Pilihan!

Kesal dan Marah akan Keadaan? Itu Semua adalah Pilihan!



Oleh: Hingdranata Nikolay



Seorang pemuda menunggangi seekor kuda dengan semua bawaannya sedang menuju sebuah desa di lembah gunung, dengan rencana menetap di sana. Dalam perjalanan dia bertemu dengan seorang tua yang berjalan dari arah desa tersebut.


Dia berhenti sejenak dan bertanya kepada orang tua itu: “Bagaimana keadaan di desa di depan? Bagaimana orang-orangnya?”. Sang orang tua balik bertanya “Bagaimana keadaan di desa tempat asal kamu?”. Sang pemuda menjawab dengan penuh emosi “Sangat tidak baik. Semua orang hanya mau berargumentasi, mau menang sendiri, semua orang saling menusuk dari belakang, tidak ada yang adil, permusuhan, politik, dll…dll.. karena itu saya ingin pergi dari sana”. Orang tua itupun menjawab “Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan” Lalu melanjutkan perjalanannya, meninggalkan si pemuda.


Seorang pemuda lain, yang juga sedang menuju ke desa itu, berpapasan dengan orang tua yang sama. Dia pun bertanya hal yang sama, bagaimana keadaan desa di depannya. Orang tua itu pun menanyakan hal yang sama “Bagaimana keadaan di desa asal kamu?”


Sang pemuda tersenyum dan berkata “Indah sekali, orang-orangnya baik, mau bertukar pandangan, terbuka, pernuh persaingan yang menggairahkan, menantang, dan memberikan kesempatan berstrategi”. Sang orang tua pun menjawab “Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan”


Pagi ini saya mendengarkan sebuah talk-show di radio mengenai ‘perlakukan tidak adil’ di tempat kerja. Dan tidak surprise menemukan banyak sekali yang akan menyambut topik ini dengan antusias karena melihat dirinya dan merasa berada di situasi tersebut.


Bukankah kalau kita menoleh ke sekeliling, kita bisa melihat dan merasakan begitu banyaknya orang yang mengeluh berada dalam keadaan yang buruk? Dari perlakuan tidak adil oleh atasan, persaingan rekan kerja, gaji yang kecil, kesempatan karir yang terbatas, perusahaan tidak peduli akan perkembangan diri, kultur perusahaan yang serba merusak, terlalu banyak gossip, dan lain-lain.


Saya mengangkat kisah di atas sebagai metafora sebuah kebijakan : ke mana pun Anda pergi, di mana pun Anda berada, yang akan Anda lihat, dengar, dan rasakan, adalah sesuai dengan PILIHAN Anda!


Situasi atau keadaan adalah keadaan. Anda yang MEMILIH mendatanginya, Anda yang MEMILIH untuk mengalaminya, Anda yang MEMILIH untuk tetap mengalaminya, bereaksi terhadapnya, mengambil sikap terhadapnya, dan Anda yang MEMILIH juga untuk mengatakan CUKUP atau TERUSKAN.


Dengan MEMILIH berada di sebuah tempat, Anda sudah MEMILIH untuk berada di keadaan yang ada di tempat itu, entah baik atau buruk. Itu adalah KEPUTUSAN Anda!


Dengan MEMILIH untuk menetap di situ walau sudah punya persepsi buruk mengenai keadaannya, Anda sudah MEMILIH untuk menerima keadaan itu. Kalau Anda berkoar-koar dan setiap hari berteriak Anda tidak bisa menerima keadaan itu, pertanyaannya adalah: apa yang Anda PILIH untuk dilakukan untuk bisa menangani dengan lebih baik atau malah keluar dari keadaan itu? Hidup ini terlalu singkat untuk hanya diisi oleh gerutuan dan komplain. Apalagi komplain akan PILIHAN sendiri.


Kalau Anda merasa telah membuat PILIHAN yang salah di awal, sehingga merasa jatuh ke keadaan sekarang, PILIHLAH untuk melakukan sesuatu yang BERGUNA terhadap perasaan Anda itu.


Seandainya Anda MEMILIH untuk menerima, maka belajarlah untuk merespon dengan lebih efektif. INGAT bahwa MEMILIH untuk menerima berbeda dengan MEMILIH untuk setuju. Anda tetap bisa MEMILIH untuk menerima tanpa perlu Anda setuju dan membenarkan keadaan itu. Apakah Anda setuju dengan kenaikan listrik, BBM, harga-harga, dll?


Nah, toh, Anda bisa MEMILIH untuk menerima khan? Mintalah advis dari yang Anda tahu bisa merespon dengan lebih efektif dalam keadaan Anda, sehingga Anda bisa tetap berada di keadaan tersebut dan bisa tetap efektif dan produktif. Ingat bahwa perasaan seperti stress, depresi, cemas, marah, dll., bukan secara otomatis disebabkan oleh keadaan, tapi adalah PILIHAN respon atau sikap kita terhadap keadaan itu.


So, apakah Anda sedang berada dalam keadaan dimana Anda punya persepsi yang buruk mengenai keadaan itu?


Kalau sudah tahu persepsi Anda, apa PILIHAN mengenai hal ini? CUKUP? Atau TERUSKAN SAJA?


Tipsnya sederhana: apapun yang Anda PILIH, ada konsukuensinya. Mari belajar menganggung konsekuensi PILIHAN kita masing-masing. Karena itu di I2, kita MEMILIH untuk berpendapat bahwa semuanya adalah PILIHAN masing-masing!


Mau dibawa senang, susah, bahagia, menderita, dll…. Semuanya PILIHAN!

You can CHOOSE to be happy all day, or be miserable all day!


YOUR CHOICE!

Life is Simple and Beautiful

Life is Simple and Beautiful

Oleh: Hingdranata Nikolay





“Some things in life are bad
They can really make you mad
Other things just make you swear and curse.
When you're chewing on life's gristle
Don't grumble, give a whistle
And this'll help things turn out for the best...

And...always look on the bright side of life...
Always look on the light side of life...

If life seems jolly rotten
There's something you've forgotten
And that's to laugh and smile and dance and sing.
When you're feeling in the dumps
Don't be silly chumps
Just purse your lips and whistle - that's the thing.

And...always look on the bright side of life...
Always look on the light side of life...


(Cuplikan lagu “Always Look on the Bright Side of Life” dari Monty Python).


A very nice song!

Pada saat diciptakan, konon hanya ide iseng pada saat shooting episode Life of Brian dari serial Monty Phython.

Para crew dan artist yang terlibat sedikit bosan dan saat break mereka mulai bernyanyi.

Dan jadilah lagu ini! SIMPLE and inspiring!

Minggu lalu saya traveling menyusuri Pekan Baru - Paya Kumbuh – Padang lewat jalan darat.

Sebuah pengalaman yang sangat berharga, terutama saya berkesempatan mempertajam sensitifitas saya terhadap SIMPLE-nya hidup ini di peta-peta pikiran orang yang jauh dari kota.

Saya naik mobil travel sewaan dan berkesempatan duduk dan ngobrol dengan penumpang dari berbagai kelas ekonomi.

Seorang nenek dan cucunya di sebelah saya, terutama, sangat menyenangkan.

Saya sempat kaget di sebuah pom bensin, nenek tersebut membeli 2 potong semangka, saya mengira untuk dia dan cucunya, ternyata satu ditawarkan ke saya.

Saya jadi teringat kampung halaman, dimana di tempat terpencil, seolah semua orang mengenal semua orang, dan hidup begitu SEDERHANA!

Di setiap perhentian, saya mengambil kesempatan membeli sesuatu di warung-warung untuk mempelajari cara berinteraksi orang setempat.

Dan paling terkesan saat saya sedang membeli air mineral di sebuah warung, mengintip dari warung ke dalam rumah, tiga orang anak kecil sedang bermain dengan ceria.

Mereka bertiga mengkaitkan kaki satu sama lain sambil berloncat-loncatan dengan riang (saya lupa nama permainan tersebut).

Saat ibu mereka yang sedang melayani saya di warung tahu saya mengintip ke dalam, dia ikut tertawa bersama saya. Wasn’t that BEAUTIFUL?

Sesaat saya berpikir, hidup semua orang bisa sesederhana itu. Bermain dan tertawa dengan lepas.

Jika semua memilih untuk melihat dari SISI TERANG KEHIDUPAN, seperti kata lagu di atas.

Di peta pikiran mereka mungkin tidak ada video games, baju baru, mal, dan lain-lain.

Mungkin juga ada, tapi mungkin dalam realita mereka itu bukan untuk mereka, sehingga tidak terbawa pikiran.

Seperti kata orang bijak “If you mind it matters, if you don’t mind it doesn’t matter!”

Saat cucu sang nenek tertidur pulas sepanjang 2 jam perjalanan yang tersisa, saya juga jadi teringat anak saya.

Saat mereka tidur, mereka tidur. Saat mereka bermain, mereka bermain.

LIFE IS SIMPLE AND BEAUTIFUL!

Lalu saat kembali dengan pesawat dari Padang ke Jakarta, terdengar sebuah suara yang sangat familiar dari radio announcer, memberi petuah-petuah bijak.

Saya tahu ini tidak biasa, di samping suaranya sangat familiar.

Saya mengintip ke depan, saat itu curtain ke kelas bisnis terbuka.

Dan terlihatlah di situ sosok AA Gym, dengan santai berbicara melalui announcer.

Para penumpang domestik, termasuk saya, menikmati sekali tutur bijak tersebut.

Dan yang paling saya ingat adalah ‘pesan’ beliau; kunci hidup senang adalah ‘jangan mudah tersinggung dan jangan mudah menyinggung’.

Saya senyum, dan berkata dalam hati, bisa jadi tambahan berharga untuk ‘pesan’ saya ke milis kita hari ini.

Salah satu line dari Hamlet adalah “Setiap hal itu tidak ada yang baik atau buruk. Pikiran kita yang membuat itu baik atau buruk”

Mau dibawa senang bisa, dibawa susah juga bisa.

Saat kita melihat hidup ini sulit, sulitlah hidup kita.

Saat kita melihatnya sebagai SEDERHANA, maka terjadilah ke-SEDERHANA-an.

Saat kita mencari keburukan hidup, kita juga akan menemukannya!

Saat kita ingin melihat KEINDAHAN hidup, kita akan melihatnya.

LIFE IS SIMPLE AND BEAUTIFUL.

Adalah PILIHAN kita untuk menentukan bagaimana kita melihat dan merasakan hidup!

Seperti kata lagu di atas, just whistle, laugh, smile, dance, and sing!

Kapan terakhir Anda begitu bersyukur dan menikmati hidup?

Have a simple and beautiful life!

DECISIONS!

DECISIONS!

Oleh: Hingdranata Nikolay




Perhatikan baik-baik sekeliling kita, dan kita akan menemukan banyak sekali KEPUTUSAN salah yang diambil.


Setiap menit, setiap jam, setiap hari.


Bahkan yang awalnya kita anggap KEPUTUSAN benar pun bisa menjadi salah begitu keadaan berubah.


Perhatikan juga begitu banyak orang yang meratapi KEPUTUSANnya yang salah.


Atau banyak orang yang bingung sekali MEMILIH KEPUTUSAN.


Ada sebuah anjuran kuno untuk membuat KEPUTUSAN, yakni dengan melemparkan koin apabila kita berada di tengah KEPUTUSAN yang sama2 berat.


Becanda? Tidak juga.


You see, intinya sebenarnya adalah bukan pada kebenaran KEPUTUSAN itu sendiri, karena kita tidak akan pernah tahu KEPUTUSAN mana yang paling benar sepanjang masa.


KEPUTUSAN yang kita anggap benar sekarang, bisa menjadi salah di masa mendatang.


Apa yang kita anggap sebagai fakta pendukung sekarang, bisa menjadi hanya sebagai fakta yang salah di masa mendatang.


Apa yang kita anggap benar sekarang, bisa menjadi salah di masa mendatang.


Demikian sebaliknya.


Walaupun kita sudah memikirkan semua faktor, sudah mempertimbangkan semua fakta, sudah menghitung semua untung-rugi, apakah ada jaminan terhadap KEPUTUSAN KITA?


Walau kita seolah sudah ‘cover all angles’, kita tetap bisa kecewa akan hasil dari KEPUTUSAN kita.


Intinya adalah pada SIKAP KITA setelah KEPUTUSAN itu dibuat.


Intinya adalah pada KOMITMEN kita pada KEPUTUSAN itu sendiri.


Hanya dengan KOMITMEN dan SIKAP YANG POSITIF, apabila ternyata kita merasa kemudian bahwa KEPUTUSAN itu kurang tepat sasaran, kita bisa berkata pada diri sendiri bahwa kita yang membuat KEPUTUSAN itu dan kita bertanggung jawab atas konsekuensinya. Kita bisa tetap tegak dan tahu bahwa KEPUTUSAN itu adalah PILIHAN kita, dan oleh sebab itu kitalah yang BERTANGGUNG JAWAB atas PILIHAN tersebut.


So, apapun KEPUTUSAN-nya, benar atau salah, PILIHAN sikap kita adalah menerima KEPUTUSAN itu sebagai tanggung jawab kita apapun hasilnya, atau malah mengutuk seluruh dunia, termasuk diri kita kalau KEPUTUSAN itu salah. Seperti halnya MEMILIH KEPUTUSAN, SIKAP kita setelah membuat KEPUTUSAN pun adalah PILIHAN.


So, DECIDE, LIVE WITH IT, and BE ACCOUNTABLE FOR IT!


Saya setuju kata orang bijak “If it doesn’t kill you, it will only make you stronger!”


Kalau KEPUTUSAN-nya belum mengantarkan kita ke apa yang kita inginkan, CHANGE THE APPROACH, and MAKE ANOTHER DECISION TOWARD OUR GOAL!

THERE IS NO FAILURE, ONLY FEEDBACK!


Tidak ada yang namanya kegagalan, hanya sebuah feedback. Agar kita mengganti cara-cara kita, termasuk mengganti KEPUTUSAN kita mengenai langkah2 kita menuju sasaran.


Sejauh kita BISA MELIHAT HASIL AKHIR yang kita tuju, kita bisa selalu MEMILIH jalan dan membuat berbagai KEPUTUSAN menuju ke sana.


You see, BELIEF mengenai apakah kita akan mencapai ke HASIL AKHIR yan kita mau, bukan saja terletak pada KEPUTUSAN yang kita buat, tapi juga pada SIKAP terhadap KEPUTUSAN2 kita.


It’s a CHOICE, anyway!